Langsung ke konten utama

3 Musikus Disabilitas Bersuara Emas Membakar Semangat Asian Para Games 2018

Sumber kompasolahraga



Asian Para Games 2018 sudah berakhir ya. Pesta olah raga ajang unjuk diri atlet-atlet penyandang disabilitas. Namun, tak hanya atlet yang menunjukkan kebolehan mereka. Pada even empat tahunan ini, beberapa musikus disabilitas juga menampilkan kelebihan mereka.

Ada tiga gadis cilik spesial yang terpilih ikut andil dalam acara ini. Ketiganya menyumbangkan suara emasnya dalam official song Asian Para Games 2018. Lagu penyemangat para atlet untuk berjuang mengalahkan keterbatasan.

Siapa saja ketiga gadis disabilitas yang bersuara merdu ini, kenalan sama mereka, yuk.

1. Putri Nisma Ariani

Sumber Sriwijayapost.com
Putri berkesempatan menyanyikan lagu Song of Victory. Dia berkolaborasi dengan beberapa nama hebat seperti Armand Maulana, Once Mekel, Maudy Ayunda, dan Lesty Kejora.

Putri lahir prematur di saat usia kehamilan 6 bulan. Dia menderita Retina Of Premature (ROP). Ini membuatnya tak bisa melihat sejak usia 3 bulan.

Kedua orang tuanya melihat Putri mempunyai ketertarikan dalam bidang tarik suara. Mereka memfasilitasi penuh bakat putri sulungnya ini.

Putri sempat ikut ajang pencarian bakat The Voice kids Indonesia. Jejaknya diikuti oleh sang adik, Devina.

Putri dipilih langsung loh, oleh ketua INAPGOC untuk ikut menyanyikan Song of Victory. Putri merasa senang sekaligus bangga bisa ikut andil dalam acara ini.

2. Allafta Hidzi Sodiq (Zizi)
Sumber Elshinta.com
Selain fasih bernyanyi, gadis usia 9 tahun ini, juga mahir bermain piano. Zizi belajar piano secara otodidak. Afifah Nur, sang Mama, mengenalkan alat musik ini sejak usianya genap 5 tahun.

Afifah Nur meletakkan piano dekat kamar mandi. Tiap kali hendak ke kamar mandi, Zizi selalu menabrak atau terantuk piano ini. Dari sinilah, awal Zizi belajar piano.

Setelah kesulitan mencari guru, Zizi bertemu dengan Elis Widiastri. Seorang lulusan Netherland Music Consevatory. Berkat bu Elis, kemampuan Zizi bermain piano berkembang pesat.

Zizi berhasil mendapat beberapa beasiswa untuk belajar piano. Dia berkeinginan melanjutkan studinya hingga ke Itali. Dia bercita-cita menjadi seorang musisi dunia dan dosen musik.

Zizi menderita kebutaan karena mengalami gangguan syaraf mata stadium 5. Dia terlahir prematur saat sang ibu mengalami pendarahan hebat di usia kehamilan 5 bulan. Kebutaan Zizi permanen dan tak bisa dipulihkan.

Bersama penyanyi cilik, Naura, Zizi dipercaya menyanyikan lagu Sang Juara. Lagu ini memang dikhususkan untuk anak-anak.

3. Claudia Fritska
Sumber Surabaya-bisnis.com
Terlahir normal, saat usia 3 bulan, Claudia terkena kanker mata, Retinoblastoma. Ketika berusia 5 bulan, bayi Claudia harus merelakan mata kirinya diambil karena ganasnya sel kanker.

Kegagalan kemoterapi berakibat mata kanannya juga tak tertolong, dan terpaksa diambil saat usianya belum genap satu tahun.

Sebelum terkenal dalam ajang pencarian bakat Indonesia's Got Talent, Claudia sudah beberapa kali menyanyikan jingle iklan di televisi.

Dalam ajang Asian Para Games 2018 ini, Claudia berkolaborasi dengan Sheryl Sheinafia. Seorang musisi muda berbakat yang identik bernyanyi dengan gitarnya.
Mereka menyanyikan Dream High.

Sebuah lagu yang menceritakan agar seseorang bermimpi setinggi-tingginya dan berjuang untuk meraihnya.

Asian Para Games 2018 Jakarta, membuka mata kita ya. Keterbatasan tak membuat semangat hidup mereka pupus dan luntur. Sebaliknya, semangat, optimisme, dan daya juang mereka menginspirasi untuk bisa melampaui batas.



Tulisan ini diikutsertakan dalan one day one post bersama Estrilook.community

Komentar

  1. Balasan
    1. Betul, sangat menginspirasi dan buat terharu.

      Hapus
  2. Dalam keterbatasannya, mereka masih bisa berprestasi. Keren...

    BalasHapus
    Balasan
    1. Yups, keterbatasn bukan akhir dari segalanya ya makk...
      Patut dicontoh.

      Hapus
  3. Keren ya. Saya suka nangis sendiri kalo orang2 macem mereka. Dalam keterbatasan tetap nggak menyerh gitu.

    BalasHapus
    Balasan
    1. Sangaaatt...
      Sama mbak, sering merinding dan baper kalau lihat berita ttg mereka.

      Hapus
  4. MasyaAllah, sampe merinding bacanya.

    BalasHapus
    Balasan
    1. Sangat menginspirasi ya mbak.
      Terima kasih sudah mampir

      Hapus
  5. Wow..kekurangan mereka tidak menjadi hambatan untuk berprestasi

    BalasHapus
    Balasan
    1. Betul, tidak ada kata menyerah dalam hidup mereka.
      Terima kasih sudah mampir.

      Hapus
  6. Tetap berprestasi walaupun dalam kekurangan, salut buat mereka dan keluarga yang mendukung

    BalasHapus
    Balasan
    1. Yups, keluarga adalah elemen penting atas keberhadilan mereka.
      Terima kasih sudah berkunjung.

      Hapus
  7. Balasan
    1. Banget ya, nggak nyangka kalau mereka punya keterbatasan.
      Terima kasih sudah baca

      Hapus
  8. Balasan
    1. Iya, betul bangey. Semoga kita bisa ambil pelajaran berharga.
      Terima kasih sudah mampir

      Hapus
  9. Alhamdulillah Allah memberi anak-anak ini bakat menyanyi yang luar biasa. Salut juga buat orang tua mereka yang sudah membesarkan dan mengasah bakat mereka dengan penuh kesabaran.

    BalasHapus
    Balasan
    1. Bener orang tua super ya mbak.
      Semoga kita bisa ambil pelajaran baiknya.
      Terima kasih atas kunjungannya

      Hapus
  10. Alhamdulullah Allah mrmberi anak-anak ini bakat menyanyi yang kuar biasa. Salut juga untuk orang tua mereka yang telah membesarkan dan mengasahbakat mereka dengan penuh kesabaran.

    BalasHapus
  11. Mereka anak-anak super. Lebih super lagi emaknya tentu. Applause buat emak mereka.

    BalasHapus
    Balasan
    1. Betul mbak. Peran orangtua sangat tinggi disini.
      Terima kasih sudah berkunjung 😘

      Hapus
  12. Salut pada mereka!
    Sungguh Tuhan maha adil

    BalasHapus
    Balasan
    1. Yap, Tuhan memang sayang kepada semua ciptaan Nya. Walau kadang ciptaan Nya tersebut tidak menyadarinya.
      Terima kasih sudah baca 😘

      Hapus
  13. Balasan
    1. Betul, semoga kita bisa belajar banyak dari kisah hidup mereka.
      Terima kasih sudah berkunjung 😘

      Hapus
  14. Terharu dengan perjuangan mereka. Semoga anak-anak sepwrti mereka diberikan kekuatan dan kemudahan dalam menjalani hidupnya.aamiin

    BalasHapus
    Balasan
    1. Aamiin.
      Tuhan selalu memberikan yg terbaik bagi semua ciptaan Nya. Hanya saja terkadang kita yg malas berusaha.
      Terima kasih sudah baca 😘

      Hapus
  15. Komentar ini telah dihapus oleh pengarang.

    BalasHapus

Posting Komentar

Postingan populer dari blog ini

Review Buku: Diorama Sepasang ALBANNA

Judul: Diorama Sepasang Albana Pengarang: Ari Nur (Pemenang Sayembara Menulis Novel Islami Mizan) Penerbit: PT Mizan Pustaka Tahun: Cetakan II Mei 2008 Tebal: 216 halaman ISBN: 9789791738514 Genre: Novel Roman Diorama Sepasang Albana adalah kisah pencarian cinta sejati sepasang muda mudi yang menggeluti dunia arsitek. Cerita cinta antara Ryan dan Rani. Keduanya dipertemukan dalam sebuah biro arsitek ternama Ibukota. Walau bekerja sama dalam sebuah biro konsultasi, mereka tak pernah akur. Ryan adalah sosok pria milenial mapan yang perfeksionis. Sedangkan Rani adalah arsitek muda yang agamis dan idealis. Latar belakang, pola pikir, dan kepribadian yang bertolak belakang, semakin memperuncing permusuhan mereka berdua. Namun ternyata mereka punya satu kesaman. Keduanya mengidolakan tokoh arsitek Islam, Imam Hasal Al-Banna. Ryan mulai galau saat merasa tidak lagi mampu hidup sendiri. Walau termasuk golongan eksekutif muda mapan yang banyak digandrungi perempuan, R

Si Kecil Picky Eater? Coba 3 Cara Ini, Yuk!

Si kecil hanya mau melahap, makanan tertentu saja? Kemungkinan si kecil adalah picky eater , alias pilih-pilih makanan. Emak pasti khawatir ya. Takut kesehatannya terganggu, takut asupan gizinya kurang, dan takut perkembangannya terhambat. Saat menginjak usia 1 tahun, si kecil boleh mengonsumsi apa saja yang ada di meja makan. Namun, kondisi ini menimbulkan kekhawatiran baru. Kurangnya variasi MPAsi yang diberikan, bisa membuat anak hanya menyukai makanan tertentu saja. Pengalaman saya, MPAsi si sulung maksimal karena hampir semua sayur dan buah dikenalkan. Sedangkan pada si bungsu, hanya terbatas yang ada di tukang sayur saja. Kondisi ini ternyata berdampak pada pola makan mereka. Si sulung menyukai hampir semua sayur dan buah. Tak perlu drama saat makan, apapun yang disajikan emaknya, dia lahap. Namun, berbeda dengan bungsu. Dia hanya mau makan sayur tertentu saja. Makanan favoritnya ya, mi, telur dadar, dan kecap. Aduh, mana cukup vitaminnya 😥. Setelah lepas ASI, B

Ide Mentok saat Bikin Masakan untuk Keluarga Tercinta? Cobain Yuk, 5 Resep Olahan Telur Ini!

sumber sriwijaya post.tribun Besok masak apa Mak? Ini adalah pertanyaan horor buat saya, 😂, karena sering bingung mau menyajikan apa di meja makan. Sebenarnya bisa saja asal masak, sop, sayur bening, tumisan, atau sekadar goreng lauk berprotein hewani plus sambal. Namun, yang jadi masalah adalah tidak semua anggota keluarga  welcome  dengan menu tersebut, betul nggak, Mak?  Sebelkan, ya, bila sudah susah masak, eh, nggak ada yang nyentuh. Itu makanan awet di meja makan kayak diberi formalin 😜. Kalau masak kesukaan keluarga, bosen juga, masa’ iya, tiap hari menunya itu-itu saja. Nggak berubah. Selain bosen, asupan yang masuk ke dalam tubuh jadi kurang seimbang dan tidak bervariasi. Ujung-ujungnya perkembangan buah hati dan kesehatan jadi terganggu. Bila sudah begini, (jurus andalan sayah) telur menjadi alternatif. Hampir semua suka sama benda bulat yang berasal dari pantat ayam ini, eh 😂🙊. Telur punya banyak nutrisi dan gizi yang diperlukan tubuh, tapi ada juga asup