Di Balik Gebyar Opening Ceremony Asian Games 2018

Source: Nasional Kompas

Spektakulernya upacara pembukaan Asian Games 2018 di GBK Jakarta, sempat menjadi trending topic. Bahkan mengangkat nama Indonesia di mata dunia internasional. Megahnya acara tersebut, membuktikan Indonesia mampu menampilkan sebuah upacara pembukaan yang setara dengan Olimpiade London 2012 dan Olimpiade Musim Dingin 2014 di Rusia.

Acara dibuka dengan pertunjukkan, yang menampilkan sisi lain dari orang nomor satu di Indonesia. Kemudian dilanjutkan persembahan medley tarian tradisional dan kontemporer yang memanjakan mata. Ditutup oleh suara emas beberapa penyanyi kelas atas Indonesia yang telah mendunia.

Anak-anak bangsa terbaik, dipilih oleh panitia INASGOC (Indonesia Asian Games 2018 Organizing Committee), untuk menggawangi pertunjukkan fantastis tersebut. Keseluruhan acara, dari konsep, pengisi hingga properti adalah kreasi seniman lokal.

Set panggung dengan lebar 30 meter, panjang 120 meter dan tinggi 26 meter, dikerjakan selama empat bulan, merupakan hasil karya pengrajin asal Bandung, Urang Bandung, dan Jakarta. Keseluruhan isi panggung, menggambarkan kekayaan alam Indonesia, lengkap dengan gunung, pepohonan dan air terjun setinggi 17 meter berisi air seberat 70 ton.

Sebagai direktur kreatif, INASGOC mempercayakan kepada Wishnutama, CEO NET Mediatama Televisi. Pria usia 42 tahun ini, terkenal mumpuni dalam mengarahkan sebuah acara. Terbukti NET, mampu menyamai televisi-televisi nasional lain, di usianya yang masih 5 tahun. Prestasinya yang pernah meraih Best CEO pada tahun 2010, versi majalah SWA, adalah bukti nyata.

Denny Malik dan Eko Supriyanto, yang merupakan penari sekaligus koreografer diva internasional, Madonna, dipercaya sebagai penata tari. Tari Ratoh Jaroe, sebagai tarian pembuka, sukses membuat setiap mata terkesima. Keseluruhan pertunjukan tari tradisional dari Sumatra, Jawa, Bali hingga Papua yang hanya berlangsung sekitar 45 menit tersebut, mampu merepresentasikan keaneka ragaman seni tari daerah dan kontemporer di Indonesia.

Kemegahan acara juga ditunjang oleh aransemen musik yang dipegang oleh dua musisi kenamaan, Addie Ms dan Ronald Steven. Addie MS dengan Magenta Orchestra-nya merupakan salah satu yang terbaik di bidangnya. Sedangkan, Ronald Steven adalah musisi muda Indonesia yang sering berkolaborasi dengan artis papan atas seperti Agnes Mo dan Glenn Fredly.

Untuk tata busana ada dua nama. Dynand Fariz, pencetus Jember Fashion Carnaval. Yang kita tahu, merupakan even lokal yang telah terkenal di dunia fashion internasional. Karya-karyanya sering digunakan sebagai nasional kostum dalam ajang Miss Universe. Fashion designer yang satu lagi, Rinaldy Yunardi. Buah karya seniman aksesoris ini, kerap digunakan sebagai pelengkap berbusana selebritis dunia seperti Madonna, Katy Perry dan Nicki Minaj.

Pesta kembang api juga turut menyemarakkan acara yang dihadiri oleh presiden RI, 17.000 atlit dan official, serta perwakilan dari 45 negara peserta.

source: indosport.com

Pemerintah menggelontorkan dana sebesar 685 miliar atau 47 juta dollar, demi kelangsungan acara ini. Jumlah ini jauh lebih kecil bila dibandingkan budget upacara pembukaan sekelas lainnya, seperti Olimpiade London 2012 dan Olimpiade Musim Dingin Rusia 2014 yang menelan dana 300-500 juta dolar.

Kita sebagai orang Indonesia wajib mengapresiasi, seluruh pihak yang ikut andil, dalam acara penanda dimulainya kompetisi negara-negara se-Asia, yang diselenggarakan setiap 4 tahun sekali ini.