Langsung ke konten utama

Tingkah Polah Balita Bikin Moms Lelah? Ternyata Keaktifan Mereka Indikator Kecerdasan, Loh!


Hai Moms, di rumah sedang pusing menghadapi tingkah polah keusilan balita anda? Bisa dipastikan sebuah rumah dengan keberadaan balita di dalamnya, tidak akan pernah rapi.

Jangan risau ya, Moms. Anak usia 1 hingga 5 tahun memang dalam masa golden age tumbuh kembang. Inilah mengapa mereka seakan memiliki baterai yang selalu penuh.

Memiliki jagoan junior dengan usia 1-5 tahun, membutuhkan tenaga yang super extra. Usia 4-5 tahun, anak mulai bisa bermanuver dengan sepeda roda empatnya, senang naik turun tangga, dan melompat-lompat.


Ini pasti sering membuat Moms spot jantung ya, tiap kali mengawasi anak bermain sepeda di halaman. Dia akan naik menuju permukaan yang kontur tanahnya lebih tinggi. Dengan tawa mengembang dia menuruni jalur mobil dan bermanuver dengan sepedanya.

Bila belum kecapekan, dia akan mengacak-acak mainan di dalam rumah,  melompat-lompat dengan satu kaki, melempar bola ke sekeliling ruangan, atau asyik bermain gunting. Tak cukup kertas, rambut adiknya serta gorden tak luput dari tangan terampilnya.

Itu belum seberapa, saat sang adik yang sudah dua tahun beraksi, akan lebih heboh lagi suasana rumah. Seluruh permukaan tembok rumah seakan berlapis wallpaper limited edition. Dari mulai gambar benang kusut, garis meliuk-liuk sepanjang dinding, dan lukisan abstrak beraneka warna.


Saat sang kakak memegang gunting, bisa dipastikan adik ikut-ikutan. Potongan kertas berukuran kecil tak beraturan akan bertebaran di atas lantai. Saat kakak bermain sepeda, adik pasti akan mengekor, hanya saja dia masih belajar mengayuh dengan susah payah.

Mainan sebanyak dua dus besar akan menyebar ke seluruh ruangan bila mereka telah letih bermain di halaman. Rumah akan bertransformasi mirip pantai yang terkena tsunami.

Membayangkan saja sudah membuat kita menghela napas panjang ya, Moms. Namun ternyata itu semua memiliki manfaat besar bagi perkembangan motorik balita kita.

Semakin sering mereka bergerak, akan semakin bagus untuk tumbuh kembangnya. Di usia 1-5 tahun, anak sedang dalam masa mengumpulkan informasi tentang keadaan sekelilingnya.


Menemani mereka bermain gunting, lego, crayon, pasir, atau rumput liar akan menstimulus kemampuan motorik kasar maupun halus. Selain itu, saat bermain bersama akan membekas sebagai momen yang berharga bagi si kecil.

Pasti asyik, menggambar mural di tembok bersama anak-anak walau hasil akhirnya terlihat aneh. Keseruan juga pasti tercipta, saat Moms bermain engklek bersama anak-anak di dalam rumah. Moms bisa menggunakan lakban sebagai ganti kapur dan plastisin sebagai ganti pecahan genteng.

Dengan stimulus yang tepat pada perkembangan motoriknya, balita akan tumbuh dan berkembang maksimal. Dijamin, balita putra putri Moms akan semakin cerdas.

Apalagi bila ditambah asupan makanan bergizi lengkap, tumbuh kembang balita akan semakin bagus. Selain makanan pokok bergizi seimbang, camilan balita juga tak boleh luput dari perhatian kita.

Jangan membiasakan balita mengonsumsi camilan yang tidak sehat dan sarat gula, ya Moms. Masa golden age membutuhkan asupan makanan yang bernutrisi dan sehat. Salah satu camilan yang memenuhi kriteria ini adalah Monde Boromon Cookies.

Cookies ini terbuat dari tepung kentang yang mudah dicerna. Seperti kita tahu, sistem pencernaan balita masih rentan ya, Moms. Teksturnya lembut, saat terkena air ludah akan gampang meleleh, jadi balita tidak akan tersedak.

Monde Boromon Cookies juga bebas gluten, bersifat antioksidan, memiliki kandungan madu, dan DHA. Lengkap ya komposisinya, bonus 3 mg omega 3  persatu sajian. Dalam satu pack, berisi 6 plastik kecil 20 gram. Pas untuk sekali makan. Jadi cookies tetap higienis.

Apa saja sih kelebihan cookies ini, selain komposisi yang sudah kita ulas di atas? Berikut paparannya.


  1. Camilan ini berbentuk bulat kecil. Pas untuk digigit balita kita, Moms. Selain itu juga mudah dipegang dan dipungut oleh balita yang sedang melatih motorik halus menggenggam benda.
  2. Teksturnya lembut dan rasa yang enak. Ini memudahkan balita berlatih mengunyah makanan padat serta pengenalan rasa. Cookies ini akan langsung lumer saat terkena cairan ludah.
  3. Harganya terjangkau. Untuk satu kemasan karton 120 gram, berisi 6 plastik kecil. Dibandrol dengan harga Rp. 17.000 - 27.000 saja. Cara mendapatkannya pun mudah, karena sudah dijual bebas di toko online dan beberapa supermarket tertentu.

Nah, menstimulus perkembangan motorik balita tidak susah ya, Moms. Luangkan lebih banyak waktu bersama mereka agar tercipta momen berharga yang akan selalu terekam di memori otak. Ditunjang camilan renyah bergizi lengkap, tumbuh kembang balita pasti semakin maksimal.


Komentar

Postingan populer dari blog ini

Review Buku: Diorama Sepasang ALBANNA

Judul: Diorama Sepasang Albana Pengarang: Ari Nur (Pemenang Sayembara Menulis Novel Islami Mizan) Penerbit: PT Mizan Pustaka Tahun: Cetakan II Mei 2008 Tebal: 216 halaman ISBN: 9789791738514 Genre: Novel Roman Diorama Sepasang Albana adalah kisah pencarian cinta sejati sepasang muda mudi yang menggeluti dunia arsitek. Cerita cinta antara Ryan dan Rani. Keduanya dipertemukan dalam sebuah biro arsitek ternama Ibukota. Walau bekerja sama dalam sebuah biro konsultasi, mereka tak pernah akur. Ryan adalah sosok pria milenial mapan yang perfeksionis. Sedangkan Rani adalah arsitek muda yang agamis dan idealis. Latar belakang, pola pikir, dan kepribadian yang bertolak belakang, semakin memperuncing permusuhan mereka berdua. Namun ternyata mereka punya satu kesaman. Keduanya mengidolakan tokoh arsitek Islam, Imam Hasal Al-Banna. Ryan mulai galau saat merasa tidak lagi mampu hidup sendiri. Walau termasuk golongan eksekutif muda mapan yang banyak digandrungi perempuan, R

Si Kecil Picky Eater? Coba 3 Cara Ini, Yuk!

Si kecil hanya mau melahap, makanan tertentu saja? Kemungkinan si kecil adalah picky eater , alias pilih-pilih makanan. Emak pasti khawatir ya. Takut kesehatannya terganggu, takut asupan gizinya kurang, dan takut perkembangannya terhambat. Saat menginjak usia 1 tahun, si kecil boleh mengonsumsi apa saja yang ada di meja makan. Namun, kondisi ini menimbulkan kekhawatiran baru. Kurangnya variasi MPAsi yang diberikan, bisa membuat anak hanya menyukai makanan tertentu saja. Pengalaman saya, MPAsi si sulung maksimal karena hampir semua sayur dan buah dikenalkan. Sedangkan pada si bungsu, hanya terbatas yang ada di tukang sayur saja. Kondisi ini ternyata berdampak pada pola makan mereka. Si sulung menyukai hampir semua sayur dan buah. Tak perlu drama saat makan, apapun yang disajikan emaknya, dia lahap. Namun, berbeda dengan bungsu. Dia hanya mau makan sayur tertentu saja. Makanan favoritnya ya, mi, telur dadar, dan kecap. Aduh, mana cukup vitaminnya 😥. Setelah lepas ASI, B

Ide Mentok saat Bikin Masakan untuk Keluarga Tercinta? Cobain Yuk, 5 Resep Olahan Telur Ini!

sumber sriwijaya post.tribun Besok masak apa Mak? Ini adalah pertanyaan horor buat saya, 😂, karena sering bingung mau menyajikan apa di meja makan. Sebenarnya bisa saja asal masak, sop, sayur bening, tumisan, atau sekadar goreng lauk berprotein hewani plus sambal. Namun, yang jadi masalah adalah tidak semua anggota keluarga  welcome  dengan menu tersebut, betul nggak, Mak?  Sebelkan, ya, bila sudah susah masak, eh, nggak ada yang nyentuh. Itu makanan awet di meja makan kayak diberi formalin 😜. Kalau masak kesukaan keluarga, bosen juga, masa’ iya, tiap hari menunya itu-itu saja. Nggak berubah. Selain bosen, asupan yang masuk ke dalam tubuh jadi kurang seimbang dan tidak bervariasi. Ujung-ujungnya perkembangan buah hati dan kesehatan jadi terganggu. Bila sudah begini, (jurus andalan sayah) telur menjadi alternatif. Hampir semua suka sama benda bulat yang berasal dari pantat ayam ini, eh 😂🙊. Telur punya banyak nutrisi dan gizi yang diperlukan tubuh, tapi ada juga asup