Sumber: Sarita Institute |
Sebuah sekolah kepribadian di Tiongkok, Sarita Institute, selalu kebanjiran siswa. Sekolah kepribadian ini didirikan oleh seorang pengusaha perempuan Sara Jane Ho. Sarita Institute dibuka di Beijing dan Shanghai Mei 2015 silam.
Sarita Institute menawarkan 2 macam kelas. Kelas yang memberikan kursus selama 12 hari, untuk perempuan yang telah menikah, dan 10 hari khusus bagi wanita single. Kursus ini mengajarkan cara menjadi the real lady.
Pertumbuhan Ekonomi Menciptakan Fenomena Baru
Pertumbuhan ekonomi yang pesat meningkatkan jumlah golongan masyarakat menengah keatas di Tiongkok. Hal ini menimbulkan fenomena perubahan gaya hidup.
Kebutuhan akan ketrampilan table manner, cara berbicara, dan cara bersikap layaknya aristokrat membuat sekolah kepribadian banyak diminati.
Kaum sosialita baru ini kerap mengadakan pertemuan bisnis dan perjalanan ke luar negeri. Kolega-kolega baru mereka banyak yang berasal dari dataran Eropa. Seperti kita tahu, table manner dan perilaku orang Eropa dikenal beradab.
Perempuan Dibalik Sarita Institute
Sumber: Artspace.com |
Ini membuat perempuan 33 tahun ini mendirikan sekolah kepribadian yang memberi edukasi kebiasaan dan gaya hidup seorang aristokrat sejati.
Sebagai lulusan sekolah kepribadian Villa Pierrefue Institute Swiss, Sara mempunyai modal cukup untuk menularkan ilmunya.
Bersama rekannya Rebecca Li, Sara mendirikan Sarita Institute. Tak tanggung-tanggung, sekolahnya ini mematok harga 100.000 Yuan atau setara 200 juta rupiah untuk tarif kursusnya.
Makan Pisang di Jamuan Makan Malam
Sumber Pexels |
Salah satu ilmu yang diajarkan dalam table manner di Sarita Institute adalah cara makan buah pisang saat makan malam resmi. Ternyata, makan pisang dengan tangan dianggap tidak sopan, loh. Tetap diperlukan garpu dan pisau! Mirip makan steak ya.
Mula-mula potong kedua bagian ujung buah pisang, kemudian sayat bagian kulit di tengah. Buka kulit menggunakan garpu, letakkan di pinggir piring dan menutupi potongan dua ujung pisang tadi. Hm, unik ya.
Tak hanya itu, di kursus kepribadian ini, juga diajarkan cara melafalkan merk-merk terkenal. Jadi cara mengucapkan nama sebuah merk internasional pun, ada tekniknya.
Namun semua itu sebanding, bila saat jamuan makan malam resmi atau pertemuan bisnis bisa membuat kesan baik bagi kolega dan rekan bisnis. Sehingga hal ini akan memuluskan urusan bisnis. Sesuai dengan peribahasa Jawa ya, Jer Basuki Mawa Bea.
Tulisan ini diikutsertakan dalam challeng one day one post bersama estrilook community
Komentar
Posting Komentar