Sebuah pernikahan selalu membawa kebahagiaan dan keberkahan tersendiri. Saat terjadi proses ijab qabul,
ribuan malaikat turun ke bumi mendoakan kebaikan anak cucu Adam. Jadi sudah
pasti, berasa banget kesakralan dan berkahnya. Bagi siapapun,
pernikahan adalah sebuah berita baik dan tindakan baik, sehingga harus
dirayakan.
Ceritanya, tetangga sedang punya gawe, mantu. Si emak baper,
dech ๐
. Si emak kan juga pernah nikah, eh ๐. Kebetulan, sebagai sesama orang Jawa,
prosesinya sama, plek (emang sudah ada pakem dari sononya, kalik! ๐ ). Mulai dari
prosesi pengajian, pasang bleketepe, siraman, midodareni, dan puncaknya ijab qabul, terakhir, resepsi untuk berbagi kebahagian bersama
saudara, kerabat, dan teman.
Dalam adat Jawa, pernikahan memiliki beberapa tahapan yang harus
dilalui. Terkesan ribet, lama, dan menguras energi. Namun, bisa menjadi cerita dan kenangan yang manis untuk memperkuat pernikahan
itu sendiri. Walau menguras energi dan materi, ternyata rangkaian prosesi pernikahan adat Jawa sarat akan makna. Apa saja, yuk dikepoin
bareng-bareng.
Pengajian
Sebagai muslim, sudah seharusnya memohon doa dan ridho Allah
agar hajat yang akan ditunaikan berjalan lancar hingga acara selesai. Prosesi
awal ini, juga merupakan pembuka dari rangkaian acara yang panjang. Berdoa
selayaknya, memang dilakukan sebelum kita memulai pekerjaan apapun, bukan.
Pasang Bleketepe
Bleketepe adalah anyaman dari janur atau daun kelapa.
Bleketepe dipasang oleh ayah sang mempelai perempuan sebagai simbol bahwa akan
punya gawe. Selain itu, bleketepe juga dimaksudkan untuk tolak bala agar hajat
berjalan lancar tanpa ada gangguan apapun.
Siraman
Prosesi ini merupakan simbol penyucian diri agar sang
mempelai siap memasuki dunia baru, yaitu dunia pernikahan. Awalnya doang ya,
nikah itu enak, setelah itu ๐, bebannya beraaaat. Diharapkan, melalui
prosesi siraman, semua hal yang jelek terhapus dan hanyut bersama air siraman, tinggal bagian
yang baik-baik saja.
Biasanya setelah siraman, ayah ibu mempelai perempuan akan jualan dawet. โUangโ yang terkumpul akan diberikan kepada sang anak sebagai โsanguโ untuk menjalani kehidupan barunya.
Biasanya setelah siraman, ayah ibu mempelai perempuan akan jualan dawet. โUangโ yang terkumpul akan diberikan kepada sang anak sebagai โsanguโ untuk menjalani kehidupan barunya.
Midodareni
Malam mododareni dimaksudkan sebagai simbol kesiapan calon
mempelai laki-laki, untuk melangsungkan prosesi ijab qabul keesokan hari. Pada malam ini ribuan bidadari turun dan menyelimuti sang calon
mempelai perempuan sehingga akan terlihat sangat cantik.
Walau panjang dan menguras energi. Prosesi pernikahan adat
Jawa ternyata menyimpan maksud yang bertujuan untuk mendoakan dan
mengharapkan kebaikan bagi kedua mempelai.
Pernikahan adalah sebuah proses panjang yang membutuhkan doa, perjuangan, dan dukungan maksimal dari berbagai pihak. Jadi, semua prosesi panjang dan ribet itu sepadan kok. Apalagi kalau sudah pengantin lama begini, bakal tersenyum dech, bila inget suka dukanya mempersiapkan pernikahan kala itu.
Pernikahan adalah sebuah proses panjang yang membutuhkan doa, perjuangan, dan dukungan maksimal dari berbagai pihak. Jadi, semua prosesi panjang dan ribet itu sepadan kok. Apalagi kalau sudah pengantin lama begini, bakal tersenyum dech, bila inget suka dukanya mempersiapkan pernikahan kala itu.
Namun, yang perlu diinget, kesemua prosesi tadi hanya simbol, yang terpenting adalah kesiapan mental dari kedua mempelai untuk sama-sama berkomitmen, menjalani kehidupan berumah tangga, hanya demi meraih keridhoan Allah semata. Menikah untuk selamanya dan sebagai tempat mencari pahala, ya.
Komentar
Posting Komentar