Sebuah pernikahan selalu membawa kebahagiaan dan keberkahan tersendiri. Saat terjadi proses ijab qabul, ribuan malaikat turun ke bumi mendoakan kebaikan anak cucu Adam. Jadi sudah pasti, berasa banget kesakralan dan berkahnya. Bagi siapapun, pernikahan adalah sebuah berita baik dan tindakan baik, sehingga harus dirayakan. Ceritanya, tetangga sedang punya gawe, mantu. Si emak baper, dech 😅 . Si emak kan juga pernah nikah, eh 😜. Kebetulan, sebagai sesama orang Jawa, prosesinya sama, plek (emang sudah ada pakem dari sononya, kalik! 😂 ). Mulai dari prosesi pengajian, pasang bleketepe, siraman, midodareni, dan puncaknya ijab qabul, terakhir, resepsi untuk berbagi kebahagian bersama saudara, kerabat, dan teman. Dalam adat Jawa, pernikahan memiliki beberapa tahapan yang harus dilalui. Terkesan ribet, lama, dan menguras energi. Namun, bisa menjadi cerita dan kenangan yang manis untuk memperkuat pernikahan itu sendiri. Walau menguras energi dan materi, ternyata rangkaian
sumber sriwijaya post.tribun Besok masak apa Mak? Ini adalah pertanyaan horor buat saya, 😂, karena sering bingung mau menyajikan apa di meja makan. Sebenarnya bisa saja asal masak, sop, sayur bening, tumisan, atau sekadar goreng lauk berprotein hewani plus sambal. Namun, yang jadi masalah adalah tidak semua anggota keluarga welcome dengan menu tersebut, betul nggak, Mak? Sebelkan, ya, bila sudah susah masak, eh, nggak ada yang nyentuh. Itu makanan awet di meja makan kayak diberi formalin 😜. Kalau masak kesukaan keluarga, bosen juga, masa’ iya, tiap hari menunya itu-itu saja. Nggak berubah. Selain bosen, asupan yang masuk ke dalam tubuh jadi kurang seimbang dan tidak bervariasi. Ujung-ujungnya perkembangan buah hati dan kesehatan jadi terganggu. Bila sudah begini, (jurus andalan sayah) telur menjadi alternatif. Hampir semua suka sama benda bulat yang berasal dari pantat ayam ini, eh 😂🙊. Telur punya banyak nutrisi dan gizi yang diperlukan tubuh, tapi ada juga asup