Langsung ke konten utama

Padang Mangateh Payakumbuh, Savana Wonderful Indonesia yang Melenakan Mata!


Sumber: ig @tomybudiarto

Beberapa tahun lalu, viral berita tentang sebuah savana nan elok dan memesona dari Provinsi Sumatra Barat. Sebuah padang rumput yang dikenal dengan nama Padang Mangateh Payakumbuh.

Tampilannya tak kalah indah dari lokasi Desa Hobbiton Matamata di Kepulauan New Zeland utara. Sebuah padang rumput hijau terhampar seluas 280 hektar.

Savana ini merupakan sebuah balai pembibitan ternak bernama Balai Pembibitan Ternak Unggul dan Hijauan Pakan Ternak (BPTU-HPT) Padang Mengatas.

Sejarah Padang Mangateh Payakumbuh

Ranch peternakan ini dibangun sejak zaman kolonial Belanda tahun 1916. Pada saat itu, Pemerintah Belanda menjadikannya peternakan kuda.

Mulai tahun 1936, tempat ini menambah hewan ternaknya dengan mendatangkan sapi jenis Zebu dari Benggala India.

Setelah terbengkalai sekian lama, tahun 1950, wakil presiden pertama Indonesia, Moh. Hatta, membenahi dan mengembangkan peternakan ini. Pemerintah pusat mengambil alih kepengurusannya.

Hewan yang diternakkan saat itu adalah kuda, sapi, kambing, dan ayam.

Terletak di Kaki Pegunungan Sago


Sumber: travelingyuk.com

Lokasi savana ini berada di salah satu sudut kaki pegunungan Sago Kabupaten Lima Puluh Kota. Berada pada ketinggian 700-900 diatas permukaan laut, membuat suhu di sana sangat sejuk.

Kondisi alam ini membuat rumput tumbuh subur. Suhu tempat ini berkisar antara 18-28 derajat Celcius. Pas ya, untuk berlibur dan menyegarkan pikiran.

Beralamat lengkap jl. Padang Mengatas, Luak, Kabupaten Lima Puluh Kota, Sumatra Barat.

Untuk mencapai tempat ini, kita bisa melalui jalan Bengkulu, berlanjut ke jalan Gatot Subroto. Kemudian menyusuri jalan Ahmad Yani di Ibuh, sepanjang hampir 800 meter.

Perjalanan dilanjutkan ke jalan Muh. Yamin dan jalan Raya Payakumbuh-Lintau sejauh 7 Km lebih. Lalu berbelok ke kanan di jalan Padang Mengatas. Setelah menempuh jarak sekitar 850 meter, kita akan sampai di padang rumput nan menakjubkan ini.

Peternakan Terbesar di Asia Tenggara


Sumber: plesirankotatua.com

Lima tahun setelah pembenahan oleh pemerintah pusat, ranch peternakan ini berhasil menjadi peternakan terbesar di Asia Tenggara. Tepatnya pada tahun 1955.

Selain peternakan, tempat ini juga mengembangkan penelitian tentang pakan rumput hijau terbaik.

Di sini, sapi-sapi dilepas bebas tidak dikandang. Ini dimaksudkan agar sapi ternakan tidak stress dan bisa berkembang dengan baik.

Tempat ini juga dijadikan pusat penelitian bagi para akademisi bidang peternakan.

Sekitar 1250 ekor sapi dari jenis Limousin, Simental, dan Pesisir atau sapi jenis lokal diternakan di sini.

Sempat Ditutup untuk Umum

Beberapa tahun lalu, setelah tempat ini viral, banyak wisatawan yang berkunjung. Bahkan banyak pasangan yang melakukan sesi foto prewedding di tempat ini.

Foto-foto keindahan savana  New Zeland ala Ranah Minang ini, membuat orang berbondong-bondong mendatanginya.

Sayangnya, masih banyak wisatawan yang tidak mengetahui etika berwisata yang benar.

Sampah bungkus makanan ringan, botol minuman, dan aneka bungkus lainnya berserakan dan mengotori tempat ini.

Parahnya lagi, sapi-sapi di sana diberi makan secara sembarangan oleh para pengunjung. Ini membuat hewan-hewan ternak sakit dan cenderung menjadi stress.

Kondisi ini membuat pemerintah menutup tempat ini. Hanya pengunjung khusus dan memiliki izin saja yang bisa memasuki tempat ini.

Kita harus mengisi formulir khusus yang disediakan secara online, dan mengajukan pendaftaran minimal dua minggu sebelum kunjungan.

Hm, sayang sekali ya. Gara-gara ketidaktertiban, membuat kita rugi sendiri.

Persiapkan Bekal Sendiri


Sumber: halal tourism Destination.com

Bila telah mengisi formulir dan memenuhi persyaratan mengunjungi savana ini, persiapkan bekal sebaik mungkin.

Di tempat ini tidak terdapat pedagang makanan dan minuman. Jadi, bawa bekal sendiri. Namun jangan khawatir, di sana disediakan penginapan untuk rombongan atau perorangan.

Bila kelelahan dalam perjalanan saat mengelilingi indahnya padang rumput ini, kita bisa beristirahat di pos-pos penjaga yang ada.

Berangkatlah pagi-pagi untuk menghindari kabut yang mungkin saja datang. Pemandangan puncak gunung Sago yang indah takkan bisa dinikmati bila kabut telah turun.

Padang Mangateh merupakan tempat yang tepat untuk menikmati pemandangan terbit dan tenggelamnya sang mentari.

Selain itu kita juga bisa menikmati keindahan hamparan padang rumput hijau.

Tak perlu jauh-jauh hingga ke benua Eropa untuk menikmati hijaunya padang rumput seperti di film para Hobbit, karena Indonesia pun tak kalah indah.


Nikmati wonderful Indonesia dan kabarkan kepada dunia akan keindahan alam yang kita punya.

Yang tidak kalah penting, tetap jaga etika dan kebersihan dimana pun kita berkunjung.

Hal kecil seperti membuang sampah pada tempatnya akan memberi dampak besar pada kelestarian lingkungan. Jaga alam agar wonderful Indonesia tetap terjaga.

Punya pengalaman menarik tentang wonderful Indonesia, tulis dan share yuk, di https://goo.gl/forms/RJuGs5pjTXEj5ZpD3
agar banyak yang mengetahui informasi keindahan alam bumi Nusantara kita.



Komentar

  1. Bagus bgts
    Iya nih sayang kn klo tempat bagus tp bnyk smpah krn ulah wisatawan huhuhu

    BalasHapus
    Balasan
    1. Liat potonya aja mupeng ya mbak...
      Apalagi kalau bisa kesana.
      Terima kasih kunjungannya😘

      Hapus
  2. Padang Mangateh, saya baru dengar tempat ini. What a beautiful place 😍

    BalasHapus
    Balasan
    1. Sama mbak...
      Awal lihat di ig gnfi.
      Kok cuantik sangat. Jadi kepo, trus gugling.
      Ternyata g kalah dariNew Zeland.

      Hapus
  3. Kalau lihat dan baca artikel tentang alam, bawaannya pengen langsung kesana hehehehe

    BalasHapus
  4. Indah bangeeeeeeettttt... berharap bisa menjadi pengunjung yang dapat izin khusus itu. Biar bisa lari2an kayak film kuch-kuch hota hai, hahaha

    BalasHapus
    Balasan
    1. Seru ya ber kuch kuch hota hai sama sapi...😄
      Terima kasih sudah mampir.

      Hapus
  5. Indah banget Mba. Semoga suatu saat bisa kesana. Memang PR ya mengedukasi wisatawan domestik untuk menjaga ketertiban & kebersihan. Semoga pelan2 sikap kita bisa berubah demi dunia semakin megenal Wonderful Indonesia

    BalasHapus
    Balasan
    1. Aamiin. Semoga masyarakat kita bisa tertib seperti Singapura atau Jepang.

      Hapus
  6. Kayaknya memang perlu ada edukasi untuk seluruh masyarakat tentang etika jika berkunjung ke tempat-tempat wisata. Sayang banget, jika aksesnya jadi terbatas. Padahal bagus utk edukasi ke anak2.

    BalasHapus
    Balasan
    1. Betul mbak. Kita memang perlu edukasi dan panutan agar bisa lebih tertib.
      Sayang ya, kalau akhirnya tidak bisa dikunjungi bebas, padahal indah banget.

      Hapus
  7. Sedih rasanya jika berkunjung ke tempat rekriasi tapi suasananya kurang bersih padahal pemandangannya indah.

    BalasHapus
    Balasan
    1. Semoga kita semua bisa menjadi masyarakat yang lebih aware dengan lkngkungan.

      Hapus
  8. Aih baru tahu kalau di Lima Puluh Kota ada savana sekeran ini. Lihat sawah di kiri kanan aja mata udah berasa sejuk. Kapan-kapan mampir ah kemari....

    BalasHapus
    Balasan
    1. Dari sumatra baratkah mbak?
      Ayo mampirkesana, trus share foto-fotonya.
      Biar banyak yg mupeng ke sana juga...

      Hapus
  9. Noted ..harus jadi salah satu destinasi keluarga nih.

    Memang ya mb Indonesia kaya akan keindahan alamnya..

    BalasHapus
  10. Waw, masya Allah. Bagus banget savana-nya ya. Harus dijaga dan dirawat ini. Sayang kalo keindahan nya jadi terkotori oleh sampah para pengunjung. Berwisata tak hanya tentang senang-senang tapi juga harus ramah pada alam, ya. Makasih infonya :)

    BalasHapus
  11. Masya Allah aku kagum banget sama savana nya. Indaaaaaaah banget dan ternyata Indonesia punya itu, dan semoga ada rezeki bisa berkunjung kesini ya Allah

    BalasHapus
  12. Paling sebal sama orang-orang yang suka seenaknya ketika berada di tempat wisata. Padahal, alam sudah memberikan kita keindahannya, namun mengapa sulit sekali untuk menjaga keindahan tersebut.

    BalasHapus
  13. Masya Allah, saya belum pernah ke Sumatera Barat, semoga lain waktu diizinkan oleh Allah ☺ padahal sudah doyan makanannya, lho *nasi padang 😁

    BalasHapus

Posting Komentar

Postingan populer dari blog ini

Review Buku: Diorama Sepasang ALBANNA

Judul: Diorama Sepasang Albana Pengarang: Ari Nur (Pemenang Sayembara Menulis Novel Islami Mizan) Penerbit: PT Mizan Pustaka Tahun: Cetakan II Mei 2008 Tebal: 216 halaman ISBN: 9789791738514 Genre: Novel Roman Diorama Sepasang Albana adalah kisah pencarian cinta sejati sepasang muda mudi yang menggeluti dunia arsitek. Cerita cinta antara Ryan dan Rani. Keduanya dipertemukan dalam sebuah biro arsitek ternama Ibukota. Walau bekerja sama dalam sebuah biro konsultasi, mereka tak pernah akur. Ryan adalah sosok pria milenial mapan yang perfeksionis. Sedangkan Rani adalah arsitek muda yang agamis dan idealis. Latar belakang, pola pikir, dan kepribadian yang bertolak belakang, semakin memperuncing permusuhan mereka berdua. Namun ternyata mereka punya satu kesaman. Keduanya mengidolakan tokoh arsitek Islam, Imam Hasal Al-Banna. Ryan mulai galau saat merasa tidak lagi mampu hidup sendiri. Walau termasuk golongan eksekutif muda mapan yang banyak digandrungi perempuan, R

Si Kecil Picky Eater? Coba 3 Cara Ini, Yuk!

Si kecil hanya mau melahap, makanan tertentu saja? Kemungkinan si kecil adalah picky eater , alias pilih-pilih makanan. Emak pasti khawatir ya. Takut kesehatannya terganggu, takut asupan gizinya kurang, dan takut perkembangannya terhambat. Saat menginjak usia 1 tahun, si kecil boleh mengonsumsi apa saja yang ada di meja makan. Namun, kondisi ini menimbulkan kekhawatiran baru. Kurangnya variasi MPAsi yang diberikan, bisa membuat anak hanya menyukai makanan tertentu saja. Pengalaman saya, MPAsi si sulung maksimal karena hampir semua sayur dan buah dikenalkan. Sedangkan pada si bungsu, hanya terbatas yang ada di tukang sayur saja. Kondisi ini ternyata berdampak pada pola makan mereka. Si sulung menyukai hampir semua sayur dan buah. Tak perlu drama saat makan, apapun yang disajikan emaknya, dia lahap. Namun, berbeda dengan bungsu. Dia hanya mau makan sayur tertentu saja. Makanan favoritnya ya, mi, telur dadar, dan kecap. Aduh, mana cukup vitaminnya 😥. Setelah lepas ASI, B

Ide Mentok saat Bikin Masakan untuk Keluarga Tercinta? Cobain Yuk, 5 Resep Olahan Telur Ini!

sumber sriwijaya post.tribun Besok masak apa Mak? Ini adalah pertanyaan horor buat saya, 😂, karena sering bingung mau menyajikan apa di meja makan. Sebenarnya bisa saja asal masak, sop, sayur bening, tumisan, atau sekadar goreng lauk berprotein hewani plus sambal. Namun, yang jadi masalah adalah tidak semua anggota keluarga  welcome  dengan menu tersebut, betul nggak, Mak?  Sebelkan, ya, bila sudah susah masak, eh, nggak ada yang nyentuh. Itu makanan awet di meja makan kayak diberi formalin 😜. Kalau masak kesukaan keluarga, bosen juga, masa’ iya, tiap hari menunya itu-itu saja. Nggak berubah. Selain bosen, asupan yang masuk ke dalam tubuh jadi kurang seimbang dan tidak bervariasi. Ujung-ujungnya perkembangan buah hati dan kesehatan jadi terganggu. Bila sudah begini, (jurus andalan sayah) telur menjadi alternatif. Hampir semua suka sama benda bulat yang berasal dari pantat ayam ini, eh 😂🙊. Telur punya banyak nutrisi dan gizi yang diperlukan tubuh, tapi ada juga asup