Langsung ke konten utama

Tidak PD dalam Mendongeng? Berikut 7 Tips Jitunya!


Sering mendongengkan cerita untuk Si kecil? Pasti seru ya, selain anak mendapat hikmah dan belajar karakter baik dari cerita, bonding antara kalian juga pasti semakin erat.

Mendongeng memiliki banyak manfaat. Salah satunya, kita bisa menyisipkan pelajaran moral yang pasti akan bermanfaat bagi pembentukan karakter anak. Mereka akan lebih mudah menyerap hal baru bila disampaikan melalui dongeng.

Namun, katanya mendongeng butuh bakat khusus, tidak semua orang bisa melakukannya. Eits, tidak perlu berkecil hati, ya. Berikut kiat-kiat untuk membuat kita ahli mendongeng ala @parentingdananak.

1. Persiapkan Diri
Atur ulang mindset kita. Tanamkan pada diri sendiri, bahwa kita mampu mendongeng walau tak memiliki bakat. Bisa karena terbiasa, bakat memang perlu tapi bila tidak diasah, akan sia-sia juga, bukan?

2. Pilih Satu Cerita dan Siapkan
Karena masih dalam taraf belajar, pakai buku cerita dulu, ya. Ajak buah hati memilih cerita yang dia mau. Lebih baik lagi kalau bukunya bergambar dan berwarna cerah. Ini pasti akan semakin menarik anak untuk mendengarkan dongeng ala kita.

3. Tak Perlu Menghapal
Tidak perlu susah-susah menghapalkan cerita ya, karena ini bukan ujian. Gunakan saat mendongeng untuk buah hati adalah momen menyenangkan bagi kita dan anak-anak. Kalau kita menjadikannya beban, anak malah tidak akan menikmati momen ini, bukan?

4. Pakai Ekspresi Wajah
Saat mendongeng tambahkan ekspresi yang beda pada setiap adegan. Bila cerita lucu,  tampilkan ekspresi aneh di wajah dan usahakan wajah terlihat garang saat si tokoh sedang marah. Ini pasti akan membuat dongeng kita terdengar lebih menyenangkan.

5. Berusaha Seinteraktif Mungkin
Libatkan anak-anak saat mendongeng, ya. Di tengah cerita, ajak anak berinteraksi. Misalkan tanya siapa nama karakter utama, atau ajak anak bermain tebak-tebakan apa yang akan terjadi selanjutnya. Ini akan membuat dongeng lebih hidup.

6. Maksimalkan Olah Suara
Dongeng akan terasa lebih nyata bila suara karakternya dibedakan. Ditambah lagi, mainkan intonasi suara bila setting cerita berganti. Misalkan saat settingnya mencekam, suara dibuat pelan dan tinggikan saat ada setting yang membuat kaget.

7. Pergunakan Alat Bantu
Gunakan alat bantu seperti boneka jari atau boneka karakter. Ini akan semakin menunjang cerita lebih hidup, karena karakter dalam cerita memiliki tampilan fisik yang bisa dipegang dan diajak berinteraksi oleh anak.

Mungkin akan terasa kikuk pada awalnya, ya. Namun seiring berjalannya waktu, kita akan terbiasa. Bahkan, saat melihat sekilas gambar pada buku cerita, kita bisa membuat cerita tanpa membaca narasi di sampingnya. Selamat mendongeng dan memetik manfaatnya, ya.

Komentar

  1. Mendongeng adalah cara yang tepaylt membersamai anak sebelum tidur Mbak

    BalasHapus
    Balasan
    1. Betul mbak, jadi rutinitas yang akan terasa aneh kalo tidak dilakukan.
      Terima kasih sudah berkunjung 😊

      Hapus
  2. Saya termasuk emak yang suka mendongeng, anak-anakpun suka dan selalu nagih kalau saya nggak kasih mereka dongeng. Walhasil mereka pun sekarang senang bertutur

    BalasHapus
    Balasan
    1. Betul, anak kedua saya juga criwis. Kalo yg sulung dulu, belum tahu ilmunya, jadi agak telat ngomong.
      Terima kasih kunjungannya 😊

      Hapus
  3. Dulu saat anak2 saya kecil senang sekali didongengin. Sekarang dah pada besar. Aihh jadi kangen mendongeng hehehe

    BalasHapus
    Balasan
    1. Dongeng buat ayahnya aja mbak 😄.

      Ternyata masa penuh kerempongan ngangeni juga ya mbak...😄.
      Terima kasih sudah mampir 😊

      Hapus
  4. Makasih mb tipsny
    Aku coba mendongeng ke anakku duluu

    BalasHapus
    Balasan
    1. Alhamdulillah bila bermanfaat. Sama-samabak 😘😊.
      Terima kasih kunjungannya.

      Hapus
  5. Mendongeng mudah tapi sulit ya mbak, di sekolah saya juga ada eskstra mendongeng😊 saya dengar dan nonton yang dongeng aja😊

    BalasHapus
    Balasan
    1. Saya dulu awalnya juga sambil baca mbak, eh sekarang juga masih ding 😅. Tapi lebih bisa berimajinasi.
      Anak2 kalo didongengi ayahnya nggak mau, harus diulang sama bunda, katanya.
      Terima kasih sudah mampir.😊

      Hapus
    2. Komentar ini telah dihapus oleh pengarang.

      Hapus
  6. Jadi ingat anakku sebelum tidur pasti minta dibacakan buku atau didongengkan. Nanti, tinggal mempraktikkan cara-cara di atas.

    BalasHapus
    Balasan
    1. Monggo mbak...
      Terima kasih sudah berkunjung 😊

      Hapus
  7. Perlu keterampilan khusus tuk mendongeng. Terbukti ayahnya mendongeng hrs diulang lagi oleh ibunya

    BalasHapus
    Balasan
    1. Betul mbak lies, saya juga gitu.
      Kalau pas capek, ngantuk, pengennya digantiin ayahnya, tp ujung-ujungnya ya ngulang lagi.

      Hapus
  8. aku termasuk orang yang suka mendongeng lho. asyik aja gitu. hehehe..
    biasanya malah suara masing2 tokoh aku bedain juga.

    BalasHapus
    Balasan
    1. Keren mbak, pengen didongengi inih jadina 😊

      Hapus
  9. Ini saya banget bunda, ga pede cerita di depan murid. Padahal Tpq tempat saya ngajar tiap jumat ada klas dongeng. Trmakasih, ya.

    BalasHapus
    Balasan
    1. Wah, ngajar PAUD atau SDmbak?
      Keren ada waktu khusus buat dongeng. Sekolahnya asyik ini...

      Hapus
  10. Mendongeng kadang saya lakukan secara spontan pada anak, ternyata ada tipsnya juga. Terima kasih sharingnya, Mbak 😊

    BalasHapus
    Balasan
    1. Tips ala-ala mbak...
      Saya dulu juga masih ala kadarnya, sambil baca buku...

      Hapus
  11. Setujuuuuu! Saya praktekkin dongeng ke anak sejak anak pertama, dan ternyata efeknya anak jadi lebih cepat proses berbicaranya, banyak mengenal kata dan kalimat dan jadi suka baca

    BalasHapus
  12. Ternyata manfaatendongeng banyak, sering-sering ah

    BalasHapus
  13. Makasih ya, Mba. Memang mendongeng banyak manfaatnya apalagi kisah Nabi dan sahabat Nabi. Juga kisah Dalam quran

    BalasHapus
  14. Saya suka banget dongengin anak2 sebelum mereka tidur, dongengnya sambil baca buku cerita, sih! Btw bermanfaat banget tipsnya! Thanks for sharing

    BalasHapus

Posting Komentar

Postingan populer dari blog ini

Review Buku: Diorama Sepasang ALBANNA

Judul: Diorama Sepasang Albana Pengarang: Ari Nur (Pemenang Sayembara Menulis Novel Islami Mizan) Penerbit: PT Mizan Pustaka Tahun: Cetakan II Mei 2008 Tebal: 216 halaman ISBN: 9789791738514 Genre: Novel Roman Diorama Sepasang Albana adalah kisah pencarian cinta sejati sepasang muda mudi yang menggeluti dunia arsitek. Cerita cinta antara Ryan dan Rani. Keduanya dipertemukan dalam sebuah biro arsitek ternama Ibukota. Walau bekerja sama dalam sebuah biro konsultasi, mereka tak pernah akur. Ryan adalah sosok pria milenial mapan yang perfeksionis. Sedangkan Rani adalah arsitek muda yang agamis dan idealis. Latar belakang, pola pikir, dan kepribadian yang bertolak belakang, semakin memperuncing permusuhan mereka berdua. Namun ternyata mereka punya satu kesaman. Keduanya mengidolakan tokoh arsitek Islam, Imam Hasal Al-Banna. Ryan mulai galau saat merasa tidak lagi mampu hidup sendiri. Walau termasuk golongan eksekutif muda mapan yang banyak digandrungi perempuan, R

Si Kecil Picky Eater? Coba 3 Cara Ini, Yuk!

Si kecil hanya mau melahap, makanan tertentu saja? Kemungkinan si kecil adalah picky eater , alias pilih-pilih makanan. Emak pasti khawatir ya. Takut kesehatannya terganggu, takut asupan gizinya kurang, dan takut perkembangannya terhambat. Saat menginjak usia 1 tahun, si kecil boleh mengonsumsi apa saja yang ada di meja makan. Namun, kondisi ini menimbulkan kekhawatiran baru. Kurangnya variasi MPAsi yang diberikan, bisa membuat anak hanya menyukai makanan tertentu saja. Pengalaman saya, MPAsi si sulung maksimal karena hampir semua sayur dan buah dikenalkan. Sedangkan pada si bungsu, hanya terbatas yang ada di tukang sayur saja. Kondisi ini ternyata berdampak pada pola makan mereka. Si sulung menyukai hampir semua sayur dan buah. Tak perlu drama saat makan, apapun yang disajikan emaknya, dia lahap. Namun, berbeda dengan bungsu. Dia hanya mau makan sayur tertentu saja. Makanan favoritnya ya, mi, telur dadar, dan kecap. Aduh, mana cukup vitaminnya 😥. Setelah lepas ASI, B

Ide Mentok saat Bikin Masakan untuk Keluarga Tercinta? Cobain Yuk, 5 Resep Olahan Telur Ini!

sumber sriwijaya post.tribun Besok masak apa Mak? Ini adalah pertanyaan horor buat saya, 😂, karena sering bingung mau menyajikan apa di meja makan. Sebenarnya bisa saja asal masak, sop, sayur bening, tumisan, atau sekadar goreng lauk berprotein hewani plus sambal. Namun, yang jadi masalah adalah tidak semua anggota keluarga  welcome  dengan menu tersebut, betul nggak, Mak?  Sebelkan, ya, bila sudah susah masak, eh, nggak ada yang nyentuh. Itu makanan awet di meja makan kayak diberi formalin 😜. Kalau masak kesukaan keluarga, bosen juga, masa’ iya, tiap hari menunya itu-itu saja. Nggak berubah. Selain bosen, asupan yang masuk ke dalam tubuh jadi kurang seimbang dan tidak bervariasi. Ujung-ujungnya perkembangan buah hati dan kesehatan jadi terganggu. Bila sudah begini, (jurus andalan sayah) telur menjadi alternatif. Hampir semua suka sama benda bulat yang berasal dari pantat ayam ini, eh 😂🙊. Telur punya banyak nutrisi dan gizi yang diperlukan tubuh, tapi ada juga asup